Oleh : Laila Nagib
Alammu indah, kekayaan melimpah di perut bumi
Anugerah Tuhan tak terbilang di seantero negeri
Namun deraan duka dan nestapa tak kunjung henti
Tikaman dan hantaman dari segala penjuru datang bertubi
Atas nama Tuhan dan persatuan negerimu diperebutkan
Kekuasaan dan kekayaan menjadi ujung keserakahan
Masa depan anak bangsa tlah mereka pertaruhkan
Ketenangan dan kebahagiaan makin jauh dari kenyataan
Di penghujung tahun tanpa kepastian masa depan
Misteri alam yang mengejutkan telah mengoyak setetes harapan
Kehendak Yang Maha Perkasa adalah perintah tak terelakkan
Hempasan jariMu di ujung Banda meluluhlantakkan sebagian daratan
Gelombang tsunami menggulung semua yang diterjang
Onggokan mayat yang membusuk, lumpur yang menggenang
Puing-puing yang berserakan, pohon-pohon yang tumbang
Kekacauan membuat kita limbung , terpana dan tercengang
Oh Tuhan yang Maha Pengasih
Kau rengkuh mereka dengan caraMu yang sulit dipahami
Kau dekap mereka ‘tuk menambah barisan syuhada
Namun ketentuan Mu menyisakan kepedihan, kepapaan tanpa daya
Kurasakan murkaMU dalam kedahsyatan musibah tak terperi
Ratapan yang memilukan menggoncang setiap dada insani
Menggugah kebekuan hati yang terlena godaan duniawi
Gebrakan kemanusiaan tak berdaya menembus kelemahan birokrasi
Ya Allah yang Maha Penyayang
Bukalah pintu tobat dan ampunan dari setiap kelalaian
Kembalikan harga diri negeri yang terkoyak dan terabaikan
Tolonglah anak bangsa yang nyaris dilanda keputusasaan
Berilah mereka kesempatan menyongsong cerahnya sang surya
Gantilah airmata duka dengan senyum bahagia
Tanamkan hikmah dibalik duka berkepanjangan
Taburkan rahmat Mu dalam setiap langkah kami ke depan
Amin ya robbal alamin
Jakarta, ujung tahun 2005
Diambil dari http://www.ppk.lipi.go.id/informasi/berita/daerah_detil.asp?Vnomo=66
Saturday, January 08, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment